Dianggap Mahal, Begini Klarifikasi Manajemen Lion Air

Redaksi
2 Minimal Baca

TARAKAN – Terkait harga tiket pesawat menjelang lebaran Idul Fitri rute Tarakan-Surabaya tembus sampai Rp. 9 juta, Manajemen Lion Air Group menjelaskan karena tiket dari tanggal 20 April sampai 1 Mei 2022 sudah habis terjual untuk kelas ekonomi. Saat ini tiket pesawat yang tersedia, hanya kelas bisnis.

“Saya perlu luruskan disini, seperti yang kami sampaikan bahwa tiket di tanggal 20 sampai 1 Mei sudah habis untuk economy class. Jadi tiket harga 9 juta itu ternyata naik Batik ke Jakarta dulu kemudian ke Surabaya, Tiket Tarakan-Jakarta itu hanya bisnis class bukan economy class,” kata General Manajer Lion Air Group Tarakan Muhammad Arief saat pertemuan dengan Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (21/4/22).

Soal tuduhan Lion Air Group monopoli di Kota Tarakan, ditegaskan Arief tidak benar. Lion Air Group menjual tiket sudah sesuai Peraturan Menteri yang berlaku.

“Jadi apa yang mereka sampaikan bahwa”oh ini cari untung, ini karena monopoli” saya pikir tidak,” jelas Arief.

Bahkan terkait harga Rp 9 juta, otoritas Bandar Udara Tarakan melakukan kunjungan ke 3kantor Lion Air dan tidak menemukan pelanggaran.

“Terkait harga tiket untuk rute-rute yang diterbangi Lion Air dari Tarakan, tidak benar adanya. Artinya yang ada saat ini sudah sesuai dengan PM yang sudah dicantumkan oleh Pemerintah atau aturan-aturan lain yang mengatur tentang harga tiket itu sendiri,” beber Arief.

Kasus seperti ini, dikatakan Arief memang setiap tahun menjelang lebaran Idul Fitri selalu ada.

“Karena saya sendiri disini maksudnya lion groupnya sendiri, jadi mau tidak mau jadi sasaran tembak. Harapan kami ini tidak menjadi bola liar diluar, bahwa ada kesempatan dalam mengambil keuntungan,” ungkap Arief.

Untuk mengurangi permasalahan ini, dijelaskan Arief mulai 24 April sampai 1 Mei 2022 Lion Air menambah satu armada untuk melayani rute Tarakan. Selama arus mudik, Lion Air group telah menyiapkan sekitar 900 kursi setiap harinya.

“Ini untuk mendukung kelancaran mudik tahun ini yang biasanya 6 Kali sehari kami akan jadikan 7 Kali. Semoga ini menjadi solusi jangka pendek dan selanjutnya bisa dievaluasi untuk jangka panjangnya,” tutup Arief.(Mt)

*Gambar Ilustrasi

Bagikan Artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *