DPKP Pastikan Akurasi Data Sawah dan Sawit Dalam Rapat Sinkronisasi OPLA

By Redaksi
2 Minimal Baca

TARAKAN — Guna memastikan akurasi data, khususnya data sawah dan sawit, dalam mendukung target swasembada pangan pada tahun 2026, Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) gelar Rapat Sinkronisasi dan Validasi Data OPLA serta Rapat Koordinasi Sektor Pertanian dan Ketahanan Pangan.

Rapat yang berlangsung di Hotel Royal Tarakan, pada Jumat malam (5/12/2025) ini, berlangsung selama tiga hari, mulai 5 hingga 7 Desember 2025,

Dengan dihadiri Badan Pusat Statistik (BPS) serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dari seluruh kabupaten/kota se-Kaltara, kegiatan ini menjadi langkah penting untuk penyelarasan data antara BPS dan DPKP sebagai kunci agar kebijakan dan perencanaan pembangunan pertanian dapat dilakukan secara tepat.

Sebagaimana disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara, Ir.Heri Rudiyono, M.Si, dalam wawancaranya dengan Tim Liputan Equator TV.

“Kita melakukan kegiatan dalam rangka sinkronisasi dan validasi data untuk sawah dan sawit. Kita kerja sama dengan BPS Kalimantan Utara, kita hadirkan seluruh mantri tani seprovinsi, dan seluruh mantri statistik seprovinsi untuk melakukan sinkronisasi data. Sehingga data yang dikeluarkan teman-teman BPS itu sama dengan data yang kita miliki,” jelas Heri.

Menurutnya, pembekalan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam memperbarui laporan harian di lapangan.

“Sekarang kan laporannya harian, dengan lepas tambah tanam kita tiap hari melaporkan. Dan nanti tiap bulan dengan BPS kita melakukan sinkronisasi data,” katanya.

Kaltara saat ini telah menargetkan swasembada padi pada tahun 2026 melalui sejumlah program, seperti pengembangan padi gunung, padi lahan kering, padi gogo, serta pencetakan sawah baru. “Saya sangat optimis di tahun 2026 kita swasembada,” ujarnya.

Oleh karenanya penguatan data menjadi bagian penting untuk mendukung keberhasilan program tersebut. “Maka supaya itu tercatat dengan baik, malam ini kita kumpul teman-teman mantri tani, mantri statistik, supaya angkanya betul-betul dilaporkan,” tambahnya.

Kegiatan sinkronisasi dan validasi data OPLA ini diharapkan dapat meningkatkan ketepatan laporan dan memperkuat perencanaan sektor pertanian di Kalimantan Utara menuju swasembada pangan.

Bagikan Artikel ini