Lakukan Aksi Sejak 2016, pemuda Sesama Jenis Dibekuk Polisi

Redaksi
2 Minimal Baca

TARAKAN – Seorang pemuda berinisial RD dijemput Polsek Utara setelah adanya laporan pelecehan seksual dari orang tua santrinya. Diketahui, aksi bejat pemuda tersebut dilakukan sejak 2016 yang melecehkan sebanyak 30 santri yang berstatus di bawah umur.

Saat dikonfiirmasi, Kapolres Tarakan, AKBP Taufik Nurmandia melalui Kapolsek Tarakan Utara, IPTU Kistaya menerangkan pencabulan dan pelecehan seksual itu dilakukan sejak 2016 lalu.

Pelaku RD masih berusia sekitar 22 tahun. Namun yang mengejutkan ialah pelaku dikenal sebagai sosok yang relijius dan rajin beribadah. Ia juga dikenal aktif dalam pengajian dan mengikuti majelis taklim yang digelar salah satu pesantren.

“Pelaku RD sudah dilaporkan pada Senin (7/3/ 2022) ke Polsek Tarakan Barat. Adapun laporannya bernomor LP05/III/2022. Pelaku dilaporkan dengan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur. Kami sudah melakukan pemeriksaan juga terhadap pelapor,”ujarnya, (09/03/2022).

“Kemarin sudah saya periksa sekitar lima orang korbannya. Selebihnya yang lain ada yang sudah lama sekali, ada yang sudah sekitar satu bulan, ada yang satu tahun bahkan kasusnya,”lanjutnya.

Diketahui, pelaku bahkan diketahui sering beribadah di masjid, namun ditegaskannya pelaku ini bukan guru.

Atas perbuatannya, pelaku akhirnya ditahan di Polsek Utara sekitar pukul 20.30 WITA pada Selasa Malam. Lanjutnya, pasal dikenakan yakni Pasal 82 UU Perlindungan Anak karena dimana mayoritas korbannya ada yang di bawah umur.

“Ancaman hukumannya pencabulan anak di bawah umur agak berat. Nanti kita lihat selama ditahan bagaimana,” urainya.

Bagikan Artikel ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *