Menjaga Solidaritas Dan Identitas Melalui Silaturahmi Secara Luas

Redaksi
5 Minimal Baca

Rubrik News – Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak hanya bisa mengandalkan pemerintah semata. Butuh juga peran aktif rakyat Indonesia, tak terkecuali Organisasi masyarakat Ikatan Persaudaraan Pemuda Makassar (IPPM) Kalimantan Utara.

Sebagai wadah komunikasi masyarakat dan pemuda Makassar, IPPM punya cara tersendiri dalam berkontribusi merawat kebhinekaan di tanah Paguntaka. Salah satunya melalui pelestarian seni dan budaya Makassar.

Menurut Ketua IPPM Kaltara Suryadi Sangkala mengatakan bahwa organisasinya saat ini memiliki fokus dalam memajukan serta melestarikan seni dan budaya Makassar yang belum diketahui banyak orang. “Seperti tari Paduppa itu adalah tari penyambutan, jadi itulah salah satu program kami dari budaya kesenian,” kata Suryadi kepada wartawan pada 14 Maret 2022.

Selain itu, pihaknya juga memiliki kegiatan sosial dengan memberikan bantuan terhadap warga yang kurang mampu. Bahkan, beberapa waktu yang lalu IPPM memberikan sumbangan terhadap korban kebakaran.

“Alhamdulillah rata-rata mereka menyambut baik, terharu dan mereka mengatakan bahwa kami juga banyak yang memperhatikan salah satunya dari IPPM,” lanjutnya.

Bantuan cek kesehatan gratis untuk masyarakat di perbatasan juga menjadi agenda IPPM dalam mengadakan kegiatan sosial dalam bidang kesehatan, seperti di Pulau Sadau.

Sebagai orang Sulawesi, Suryadi pun mengaku senang tinggal di Kalimantan Utara khususnya Tarakan. Ia mengaku masyarakan di sana bisa saling menghargai dan toleransi. “Alhamdulillah kita menetap di satu daerah yang penduduknya itu sangat saling menghargai dan toleransinya sangat baik,” katanya.

“Kami di Kalimantan ini saling melestarikan seni budaya dan hidup berdampingan. Alhamdulillah seperti teman-teman kita dari luar Sulawesi sangat menyambut baik program kita, karena yang kita tonjokan betul-betul keseniannya. Alhamdulillah mereka setiap bertemu langsung menyambut baik dan mengapresiasi kita punya program,” lanjutnya.

IPPM pun memiliki cara tersendiri dalam menjaga kerukunan umat di Tarakan. Yaitu seperti melakukan kolaborasi dan bersinergi dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

“Seperti kemarin hari Sumpah Pemuda, kami agendakan. Dan kemarin kami mengagendakan kegiatan di bawah satu bendera. Jadi itu berkumpulnya teman-teman dari organisasi IPPM, seperti dari seni budayanya Kalimantan, Jawa. Jadi di acara kemarin kami sudah saling berkolaborasi,” kata Suryadi.

Sementara itu, IPPM juga menyambut baik rencana pemerintah untuk memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan. Menurut Suryadi, pemerintah pasti memiliki niat yang baik bagi masyarakat dan berharap agar program pemerintah tersebut, manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh kalangan.

Ia pun berharap dari program tersebut bisa membantu para pengusaha muda, khususnya dalam bisnis kuliner. “Ini bisa kita ambil manfaatnya, kalau tidak bisa dari atas, bisa dari turunannya. Kita bisa manfaatkan catheringnya,” tambahnya.

Karena menurutnya, dari program tersebut dapat menyerap banyak tenaga kerja, yang pasti akan membutuhkan makan. “Saya yakin satu dua cathering tidak akan sanggup untuk mengatasi itu. Makanya kami dari temen-temen yang notabene pengusaha, mengambil peluang dari situ,” kata dia.

Suryadi mengatakan bahwa saat ini IPPM memiliki anggota kurang lebih sekitar hampir 300 orang, yang terhitung mulai dari anggota, badan penyantun, badan pakar, penasihat hingga pembina. Terkait dengan pendanaan organisasi, ia mengatakan bahwa saat ini masih melakukan sistem gotong-royong.

“Alhamdulillah, untuk saat ini karena kami masih baru dan kami masih memakai sistem gotong royong. Jadi untuk warga IPPM yang kami anggap mampu, mereka dianggap sebagai penyantun kami. Jadi tanpa kami minta, mereka tau kita punya kegiatan langsung memberikan sumbangan,” lanjutnya.

Jika ingin menjadi anggota IPPM, masyarakat bisa mendaftarkan diri secara langsung. “Ngga susah, mereka hanya yang mengetahui kami ada organisasi IPPM, kemudian mereka melalui teman untuk mendaftar,” katanya.

Ketua IPPM itu pun berharap dengan didirikannya IPPM ini, bisa mempersatukan keluarga yang tidak saling mengenal sebelumnya. “Kami memang mendapatkan amanah dari orang tua untuk mempersatukan keluarga yang tidak saling kenal bisa saling kenal, dan setelah itu kita bisa gotong royong melestarikan budaya, sosial. Artinya tujuan kami yang utama dua itu, sosial dan budaya,” ujarnya.

Sementara Koordinator Bidang Seni, Budaya & Pariwisata IPPM Kaltara, Dian Catur Yulianti menyebut bahwa dengan adanya IPPM pihaknya akan melestarikan seni dan budaya, kususnya tari-tarian dan alat musik tradisional. “Yang mau saya tampilkan tari-tarian, semacam tari Paduppa dengan alat-alat musik tradisional. Nanti kalau misalnya ada acara, pengantin-pengantin bisa ditampilkan,” kata Dian.

Ia mengatakan bahwa pihaknya juga melatih para anak muda dengan tari-tarian serta memainkan alat musik tradisional. Beruntungnya, antusias masyarakat sangat tinggi dalam melestarikan budaya NKRI. “Iya kalau ada festival-festival begitu kan, dilombakan. Antusiasnya bagus sangat tinggi,” ujar Dian.

Bagikan Artikel ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *