TANJUNG SELOR – Perusahaan asal Kanada bernama Canadian Comercial Coorporation (CCC) melirik Kaltara untuk berinvestasi dengan nilai yang tidak kecil. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) pun menyambut baik rencana investasi tersebut.
Diketahui perusahaan asal Kanada itu rencananya akan menggelontorkan sejumlah dana investasi besar dalam mega proyek pembangunan Bandara Internasional ramah lingkungan.
Bahkan menurut Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Ferry Ferdinand Bohoh, ST.,MT., jika hal ini berhasil direalisasikan, maka Bandara Hijau itu akan menjadi bandara pertama di dunia yang berbasis ramah lingkungan.
“Kesepakatan antara kedua belah pihak, baik Pemerintah bersama CCC sedang dibahas dan hal ini tentunya akan menjadi era baru bagi pembangunan Kaltara yang maju,” kata Ferdinand.
Ia menambahkan, jika nantinya Bandara Hijau itu jadi disetujui oleh Pemerintah Pusat dan Pemprov Kaltara, maka hal ini akan membuat Kaltara semakin besar di mata dunia.
Di mana tidak hanya memiliki Bandara Hijau saja, tapi Kaltara juga memiliki industri besar ramah Lingkungan lainnya yang sudah berjalan yakni KIPI.
“Kita sudah punya KIPI dan jika ditambahkan dengan adanya Bandara Hijau, maka hal itu akan menjadi penopang bagi industri-industri lainnya yang ramah Lingkungan,” ujarnya.
Dari informasi yang diterima oleh Ferdinand, ia membeberkan kalau CCC bakal memberikan dana investasi sebesar Rp 3 triliun. Di mana nilai itu juga akan mempengaruhi nilai investasi dan PAD Kaltara.
“Nilai investasi kita jelas akan bertambah dan kebutuhan SDM lokal kita juga jelas akan semakin besar. Jadi momentum ini harus bisa kita manfaatkan nantinya,” bebernya.
Sementara itu, beberapa waktu yang lalu Gubernur Provinsi Kaltara, Zainal Arifin Paliwang menerangkan, saat ini wacana pembangunan Bandara Hijau sudah dibahas oleh Pemerintah Pusat melalui Presiden RI Jokowi Dodo bersama dengan perwakilan dari Pejabat Negara Canada.
“Bahkan lokasi perencanaannya pun sudah dibahas dan jika hal ini nantinya jadi terealisasi, maka wilayah Sekitar Desa Tana Kuning dan Desa Mangkupadi akan menjadi pilihan pertama sebagai lokasi Bandara Hijau ini, mengingat lokasinya yang dekat dengan lokasi KIPI,” pungkasnya. (adv)