TARAKAN – Kuasa hukum PT Riski Sarana Berkah Angga Busra Lesmana mengakui adanya penyegelan Store Ramayana Tarakan yang dilakukan pihaknya. Hal ini dipicu lantaran PT Ramayana tidak membayar sewa ke PT Riski.
“Kami sudah dua kali melakukan somasi kepada PT Ramayana berkaitan dengan sewa yang tertunggak dan penyewaan selanjutnya. Saat ini kontrak Ramayana juga sudah habis dan belum melakukan pembayaran sewa,” ujarnya.
Sejak 2020, kedudukan PT Riski sebagai pihak pengelola yang tunjuk oleh PT Gusher yang saat ini telah dinyatakan pailit. Angga menerangkan, hingga saat ini tidak ada hasil pengadilan yang menyebutkan bahwa pembayaran sewa dilakukan ke kurator.
“Pengadilan itu hanya melakukan kepailitan. Bahwa saat ini PT Gusher dibawah kepailitan dan di bawah kurator. Nah tugas kurator itu menjual, mengumpulkan barang-barang, segala macam harta setelah itu membuat bundel pailit dan di daftarkan barang tersebut untuk di lelang. Itu tugas kurator. Jadi kalau menerima hak sewa menyewa ini menjadi masalah,” bebernya.
“Kami ini dapat hak pengelolaan dari PT Gusher. Sampai saat ini kurator belum pernah menggugat hak pengelolaan ini dari PT Gusher,” tegasnya.
Disinggung mengenai laporan kepolisian terkait pembukaan segel yang dilakukan PT Ramayana, Angga membenarkan telah membuat laporan.
“Benar kami sudah buat laporan dengan nomor LP/B/381/XI/2022/SPKT/Polres tarakan/polda kaltara pada Minggu (6/11/2022) terkait pengrusakan segel,” pungkasnya. (Sha)