JAKARTA — Rupiah makin perkasa. Perdagangan hari ini ditutup dengan menguat 134 poin. Yakni di level Rp14.745 per dolar Amerika Serikat (AS).
“Dalam penutupan pasar sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat 134 point, walaupun sebelumnya sempat menguat 140 point dilevel Rp14.745 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.854” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi.
Ibrahim mengatakan, menguatnya rupiah hari ini adalah momen bersejarah. Pasalnya, rupiah bahkan sempat menguat di level Rp14.773 pada jam 11.28 WIB siang tadi. “Hari ini, hari yang bersejarah bagi Indonesia,” imbuhnya.
Hal ini, kata dia, tak lepas dari pelaku pasar yang optimis ekonomi Indonesia masih di atas 5 %. Hal tersebut didukung oleh IMF (International Monetary Fund) dalam laporan World Economic Outlook (WEO) pada April 2023.
“IMF yang merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 dari 4,8% menjadi 5,0%. Perkiraan IMF tersebut relative sejalan dengan perkiraan baik Pemerintah, Bank Indonesia maupun para ekonom yang memperkirakan di atas 5,0%,” jelasnya.
Hal tersebut menandakan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada tahun 2023 meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat. Namun melambatnya ekonomi global membuat Indonesia berfokus terhadap sektor domestic yang terus tumbuh.
“Kegiatan ekspor terlihat melemah seiring dengan perlambatan ekonomi global, terutama di AS dan Zona Euro, tetapi pembukaan kembali ekonomi China dapat mendukung permintaan eksternal sampai tingkat tertentu,” paparnya.
“Harga komoditas cenderung terus melemah namun pelemahannya secara bertahap,” sambung Ibrahim.
Selain itu, konsumsi rumah tangga Indonesia akan didukung oleh inflasi yang menurun. Ini berkat keberhasilan pemerintah dalam menjaga pasokan dan harga pangan.
“Pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada akhir tahun 2022 juga meningkatkan mobilitas dan permintaan masyarakat,” terangnya.
Lebih lanjut belanja pemerintah yang mengalami kontraksi pada 2022 di tengah penurunan beban program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sejalan dengan situasi COVID-19 yang semakin terkendali, diperkirakan akan kembali ke rekor pertumbuhan pada 2023.
“Hal ini didukung oleh meningkatnya anggaran untuk infrastruktur dalam APBN 2023, kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek hilirisasi, dan pengembangan ibu kota negara (IKN) baru,” pungkasnya.
Sementara itu, untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp14.700- Rp14.780.