Sambut KIHI, Disdikbud Tingkatkan Kompetensi Pengajar Bahasa Asing

Redaksi
2 Minimal Baca

TANJUNG SELOR- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara tengah menggodok penguatan kompetensi guru bahasa asing.

Hal ini untuk menunjang para lulusan SMA/SMK dalam upaya menyongsong masa depan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Desa Tanah Kuning-Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur.

Kepala Disdikbud Kaltara, Teguh Henri Susanto menyebut telah menunjuk 1 guru dari tiap sekolah yang ada di Kaltara untuk mengikuti kursus bahasa Mandarin.

“Satu sekolah, kami tunjuk satu guru sampai tamat. Sampai menguasai bahasa asing tersebut. Dan nantinya guru tersebut tugasnya men-training para siswanya,” bebernya.

Ia menyebut Disdikbud Kaltara juga telah menganggarkan kursus Bahasa Mandarin tahun ini.

“Kami sudah menganggarkan di 2023 ini untuk guru bahasa Mandarin. Tinggal mencari universitas mana yang bisa diajak kerja sama mengkrususkan guru-guru kami bahasa asing,” ujarnya.

Ia berharap para guru yang telah ditunjuk Disdikbud Kaltara mengikuti kursus bahasa Mandarin bisa berkomunikasi dengan fasih.

“Minimal siswa-siswi kita juga bisa berkomunikasi bahasa Mandarin secara lisan dengan fasih, itu target saya,” tuturnya.

Sehingga kata dia, ketika proyek KIHI sudah beroperasi dan tenaga kerja asing membutuhkan translator bahasa Mandarin tidak butuh orang luar kota.

“Mereka tidak butuh tenaga kerja dari luar kota. Tapi kita sudah siapkan dari sini yang menguasai bahasa Mandarin tersebut,” tegasnya.

Ia memastikan para guru tersebut mendapatkan sertifikasi layak dan lancar menggunakan Bahasa Mandarin.

“Dan kita dukung dengan dapat sertifikat kompetensi keahlian juga bagi pelajar dan guru dari lembaga sertifikasi sesuai standar nasional tentang penguasaan Bahasa Mandarin,” katanya.

Tidak hanya Bahasa Mandarin, Disdikbud juga membuka program pelatihan Bahasa Arab.

“Kemungkinan bahasa Arab dan kalau bahasa Inggris sudah pasti pelajar dan guru sudah fasih karena diajarkan sehari-hari. Tapi yang paling dominan bahasa Mandarin,” jelasnya. (*)

Bagikan Artikel ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *