TARAKAN – Setelah menjalani berbagau proses, akhirnya sidang lanjutan kasus tindak pidana korupsi terkait kasus lahan Kelurahan Karang Rejo telah memasuki tahap ahli. Diketahui, Tahap pemeriksaan saksi ahli berlangsung secara virtual pada Senin, 14 Maret 2022 lalu.
Saat dikonfirmasi, Kepala Kejaksaan Negeri Tarakan, Adam Saimima melalui Jaksa Penuntut Umum (JPU), Dewantara Wahyu Pratama menuturkan, dalam persidangan lima saksi ahli dihadirkan, ditambah satu saksi.
“Saksi pertama terkait pendapat, kedua tentang perhitungan nilai untuk terdakwa SD yang berperan sebagai tim penilai dari Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Aditya Iskandar,” terangnya, (15/3/2022).
Lanjutnya, saksi ahli yang berasal dari MAPPI memberikan keterangan tentang peran SD. Ia mengakui, berdasarkan keterangan dari dewan penilai MAPPI ada yang tidak sesuai prosedur dalam penilaian yang dilakukan SD.
“Salah satunya validasi data yang dilakukan SD menyebabkan nilainya berubah. Kemudian saksi yang berkaitan dengan pertanahan juga menyebutkan prosedur harus sesuai SOP dan aturan hukum. Kalau sebenarnya pemilik tanah itu terdakwa KAH, pada saat jual beli malah nama HR. Nah itu sebagai salah satu perbuatan melawan hukumnya (PMH),” paparnya.
Lebih lanjut, saksi-saksi tersebut, terdapat pula saksi ahli lainnya yang berasal Universitas Trisakti untuk pembahasan menyoal tanah. Dikatakannya, untuk saksi yang dihadirkan dari BPKP mdngungkapkan terkait kerugian negara akibat ulah ketiga terdakwa tersebut.
“Diungkapkan, ada sebanyak Rp. 567 juta dan saksi terakhir dari Kemenkeu membenarkan terdakwa SD memang mendapatkan sanksi administrasi dalam penilaian appraisal yang dilakukannya.
Pada persidangan tahap pemeriksaan ahli inilah yang memaparkan dan menguatkan peran ketiga terdakwa bahwa jelas merupakan tindak pidana korupsi,”kata dia.
Ia menambahkan, Pada Rabu, 16 Maret 2022 besok, pihaknya akan menghadirkan kembali satu orang ahli pidana. Setelah mendengar keteranga. ahli yang terakhir, dari Penasehat Hukum terdakwa juga akan menghadirkan saksi ahli.
“Saksi dari kami sudah habis, sisa satu ahli pidana saja Rabu nanti. Setelah itu dari terdakwa diberi kesempatan hadirkan saksi. Sejauh ini pembuktian menentukan peran dan modus masing-masing terdakwa sudah cukup,” tuntasnya.