TARAKAN – Langkah Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP PM) mengembalikan bantuan dana dari Irianto Lambrie sebesar Rp20 juta ternyata tak main-main. Pengembalian dana tersebut diwakili oleh Wakil Ketua Pengurus Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PW PM) Kaltara Fajar Mentari, sekira pukul 11.00 Wita, Senin (12/10/2020) tadi.
Pengembalian dana tersebut dilakukan via transfer di salah satu bank di Tarakan sesuai nominal bantuan yang tertera di slip transfer Irianto Lambrie ke rekening Sekretaris PW PM Kaltara atas nama Riskiyanto pada tanggal 23 September 2020, yakni Rp20 juta. Atas kembalinya uang tersebut, Fajar Mentari pun meminta kepada Ketua Tim Sukses Iraw SA agar segera menghapus postingan yang terkesan mengklaim dukungan Pemuda Muhammadiyah jatuh ke paslon Iraw.
“Jangan hanya karena memberi bantuan senilai itu, lalu sesukanya memposting negatif atas lembaga kami. Apalagi membawa-bawa foto Ketua Umum PP-PM,” tegasnya dalam pernyataan yang dikirim ke facesia.com.
BACA JUGA : Jaga Marwah Muhammadiyah, PPPM Siap Ganti Bantuan Dana Paslon Iraw
BACA JUGA : Afandi : Masalah Internal PWPM Kaltara Sudah Selesai
Dijelaskan pria yang akrab disapa FM ini, sejak awal dia sudah meragukan bantuan dana tersebut tidak berangkat dari keikhlasan. Hal itu disampaikan Fajar lantaran sempat mendapatkan informasi bahwa orang yang memberikan bantuan marah dan meminta uangnya dikembalikan. Penyebabnya, panggung yang dijanjikan untuk Irianto Lambrie seorang juga diberikan ke pasangan calon lain.
“Saya tidak bilang bahwa beliau tidak ikhlas, tapi saya ragu. Sebab jika memang niatnya ikhlas, tentu dari awal beliau tidak mempermasalahkan itu (soal panggung orasi kebangsaan di acara pelantikan PW PM Kaltara). Dasar teorinya kan seperti itu,” katanya.
Selanjutnya, sambung Fajar, hingga saat ini Ketua Timses Iraw SA tak punya itikad baik menghapus postingannya di media sosial facebook yang seolah-olah mendapatkan dukungan dari PW PM Kaltara. Pasalnya, kata Fajar, Syamsuddin Arfah tahu persis timbulnya polemik dan gesekan di internal di PW PM itu berawal dari postingan yang dikirim melalui facebook belum lama ini.
“Padahal saya sudah bersabar. Saya mencoba untuk menurunkan egosentris saya. Tapi terhitung sampai dengan hari ini, sudah 10 hari postingan itu belum dihapus juga. Kalaupun mungkin kanda Syamsuddin Arfah gengsi untuk meminta maaf, minimal hapuslah postingannya. Sederhana kok solusinya. Tapi seberat itukah untuk menghapus? Terbersit sengaja menantang secara langsung,” imbuhnya.

Dari awal, kata Fajar, seluruh Pemuda Muhammadiyah sepakat agar PW PM Kaltara tidak digiring ke ranah politik praktis. Termasuk, tidak boleh ada klaim atas lembaga PW PM Kaltara, tapi jika secara pribadi diperbolehkan dan itu sah.
“Saya juga sudah memberi ultimatum tegas kepada rekan-rekan bahwa siapun paslon yang mencoba mengklaim atas nama lembaga, maka saya adalah orang yang paling pertama kali yang akan berteriak lantang! Tidak pilih merk, tidak pandang bulu, tidak ada urusan dengan siapa kamu, siapa dia, siapa kalian, siapa mereka, dan siapa saja!” tegas FM.
BACA JUGA : Bersuara Lagi, Fajar Mentari Kecewa Pernyataan Pengurus PWPM Kaltara Tak Sesuai Hasil Mediasi
“Saya juga sudah mengingatkan agar pihak PW-PM meminta kepada kanda Syamsuddin Arfah untuk menghapus postingannya, tapi pesan moral saya tersebut tidak diindahkan. Jangan hanya saya yang ‘diamankan’, tapi postingannya tidak ‘diamankan’,” sambungnya.
Sejatinya, papar pria pengagum KH Ahmad Dahlan ini, Muhammadiyah adalah kawah candradimuka yang wajib dia tolong ketika ada masalah. Selama ini dia dikader dan dididik di Muhammadiyah tidak untuk menjadi seorang pengecut. Di Muhammadiyah juga, dia digembleng untuk menjadi pribadi yang senantiasa gagah berani menyampaikan apa yang dianggap benar, dan bertanggungjawab untuk mengakhiri apa yang dimulai. Olehnya, selama postingan Syamsuddin Arfah soal klaim mendapat dukungan Muhammadiyah belum dihapus, maka selama itu pula Fajar akan memperjuangkan kehormatan lembaganya.
“Lembaga kami masih punya malu, dan akan tetap melekat erat perasaan malu itu. Semoga kanda Syamsuddin Arfah juga punya perasaan yang sama setelah saya mengembalikan sumbangan itu, tentunya dengan menghapus postingannya,” tekan Fajar. (*)