Tempati Peringkat Kedua di Kalimantan, Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Capai 7,08 Persen

Redaksi
3 Minimal Baca

Rubrik.news – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) meningkatkan sinergitas bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara, Pemkab Bulungan, Kementerian Perindustrian, Kamar Dagang dan Indstrusi (Kadin) Kaltara dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Cabang Kaltara.

Dalam mendorong pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di Kaltara. Hal itu diungkapkan Kepala Perwakilan BI Provinsi Kaltara Tedy Erief Budiman dalam pertemuan Pembahasan Industri Hijau Kaltara pada (24/02/2022). Dalam kesempatan tersebut, Tedy juga menyampaikan perkembangan terkini terkait perekonomian Kaltara.

“Alhamdulillah perekonomian Kaltara pada triwulan ke IV yaitu Oktober sampai Desember 2021 tercatat tumbuh cukup signifikan yaitu 7,08 persen (y-o-y) atau lebih tinggi jika dibandingkan capaian nasional sebesar 5,02 persen (y-o-y),” bebernya.

Di Kalimantan, Kaltara juga menempati peringkat kedua provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi. Dengan capaian tersebut secara tahunan Kaltara mencapai pertumbuhan ekonomi 3,98 persen, kembali melanjutkan tren positif setelah pada tahun 2022 lalu sempat mengalami kontraksi 1,1 persen. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional secara tahunan sebesar 3,69 persen,” lanjutnya.

“Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi terutama didukung hampir seluruh sektor utama. Yaitu pertambangan, perdagangan, pertanian dan transportasi,”jelasnya.

Di sisi lain, dari sisi permintaan, ekspor memiliki kontribusi sangat tinggi di tengah kontraksinya konsumsi pemerintah dan lembaga non profit yang melayani rumah tangga serta pembentukan modal tetap bruto. Konsumsi rumah tangga juga tetap meningkat sejalan even Hari Besar Keagamaan dan Hari Ulang Tahun (HUT) Kaltara.

“Kinerja positif perekonomian Kaltara pada tahun 2021, terutama didukung oleh fenomena super-cycle komoditas yang menyebabkan harga komoditas unggulan Kaltara mengalami kenaikan signifikan, terutama harga batu bara untuk ekspor, yang terus naik hingga mencapai harga tertinggi selama satu dekade terkahir,”terangnya.

Sejalan dengan itu produksi udang juga meningkat cukup tinggi, didukung oleh permintaan global yang semakin baik. Tercermin dari harga udang internasional yang mengalami tren peningkatan hingga akhir tahun 2021.

“Di sisi lain, penjualan semen tercatat masih mangalami kontraksi sebesar 19,7 persen (y-o-y), yang mengindikasikan performa lapangan usaha konstruksi selama tahun 2021 masih cukup terkendali,”kata dia.

Dari sisi inflasi, pada tahun 2021 Kaltara tercatat mengalami inflasi sebesar 2,73 persen secara year to date. Masih sesuai target inflasi yang berada pada kisaran 3 plus minus 1 persen,” tuturnya.

“Tercapainya target usaha di tahun 2021 dapat diraih berkat sinergi dan kerja sama yang baik Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pemerintah daerah, Bank Indonesia dan para pelaku usaha,”jelasnya.

Bagikan Artikel ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *