TANJUNG SELOR – Semakin banyaknya investor yang akan masuk ke Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada 2023 ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara akan menyediakan platform pelayanan digital untuk memasarkan potensi Kaltara. Hal ini untuk mempermudah investor yang ingin berinvestasi di Bumi Benuanta-julukan Kaltara.
Kepala DPMTPSP Kaltara, Ferry Ferdinand Bohoh, ST.,MT. mengatakan, platform pelayanan digital ini bertujuan untuk memudahkan langkah investor untuk berinvestasi di Kaltara yang bernama sistem Online Single Submission (OSS).
“Sehingga dengan platform ini para investor tidak perlu repot lagi dalam mengurus dokumen dan perizinan berinvestasi di Kaltara, karena semua bisa dilakukan dengan jarak jauh,” kata Ferdinand.
Ia menjelaskan, dengan adanya sistem OSS ini, baik Pemprov Kaltara dan para calon investor bisa sama-sama menjalin komunikasi yang baik, serta memberikan pilihan terbaik kepada investor terkait bidang-bidang yang ingin dijadikan sasaran investasi.
Di mana adanya sistem OSS ini terbukti ampuh untuk meningkatkan nilai investasi yang ada di Kaltara. Di mana pada tahun 2023 ini nilai investasi di Kaltara meningkat signifikan yang pada tahun 2022 lalu hanya mencapai Rp 9 triliun kini menjadi Rp 11 triliun.
“Karena pelayanan digital ini investor di seluruh dunia jadi tertarik berinvestasi di Kaltara dan menyediakan lapangan pekerjaan baru masuk masyarakat Kaltara,” tuturnya.
“Dan hal ini terjadi juga berkat konektivitas yang dimiliki oleh Gubernur Kaltara. Beliau memiliki jaringan yang sangat luas untuk menjalin kerja sama dengan para investor baru,” imbuhnya.
Sementara itu, Gubernur Provinsi Kaltara Zainal Arifin Paliwang membeberkan, pada tahun 2023 ini, Pemprov Kaltara memang sedang menggencar adanya investasi yang masuk di Kaltara. Selain untuk mempercepat terjadinya pembangunan Wilayah Perbatasan, kehadiran para investor juga bisa membuat lapangan pekerjaan baru jadi terbuka luas untuk SDM lokal.
“Ribuan lapangan kerja baru akan terbuka di Kaltara dan kita tinggal menyiapkan SDM-nya saja. Artinya jika semua investasi ini berjalan maka angka pengangguran di Kaltara bisa berkurang secara drastis,” pungkasnya.(adv)