Wujudkan Food Estate di Kaltara, DPKP Sinergi dengan DPUPR-Perkim

Redaksi
2 Minimal Baca

TARAKAN – Rencana Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara untuk mewujudkan kawasan pertanian berskala besar atau kawasan Food Estate di Bumi Benuanta terus dikejar. Dukungan dari beberapa stakeholder pun berdatangan, yang nantinya akan menjadi program unggulan pertanian di tahun 2023 ini.

Salah satunya adalah dukungan dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kaltara. Ini disampaikan Sekretaris DPUPR-Perkim Kaltara, Rahmat Wahyullah, saat Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan Pembangunan Pertanian Kaltara, Jumat (24/02) yang diselenggarakan DPKP Kaltara.

Saat penyampaiannya, Rahmat menyebut, program pembangunan kawasan Food Estate menjadi prioritas pihaknya, sebagai bentuk sinergi pada pembangunan pertanian Kaltara. Yakni dengan membangun sistem pengendalian banjir dan pengembangan sistem irigasi pertanian.

“Memang ini masih konsep. Yang akan dibangun itu dua sistem pengendalian banjir dan pengembangan sistem irigasi yang terdapat di daerah, termasuk di Tanjung Pukat yang masih konsen di Food Estate. Hal ini sejalan dengan atensi Gubernur Kaltara yang ingin meningkatkan ekonomi masyarakat, terutama pembangunan infrastruktur di bidang pertanian,” jelasnya.

Selain itu, Rahmat juga menerangkan, sebagai bentuk dukungan infrastruktur lainnya terhadap kawasan Food Estate, PUPR-Perkim juga akan membangun jaringan jalan, untuk membantu konektivitas pemasaran.

“Jika tidak ada jaringan jalannya, tidak ada tempat yang menghubungkan tempat produksi dengan pasarnya, akhirnya terjadi naiknya harga. Inilah yang akan pemerintah provinsi sinergikan dengan Balai Satker sesuai dengan kewenangannya,” ujarnya.

Rahmat menambahkan, konsep infrastruktur dukungan bidang pertanian tersebut saat ini masih berfokus pada wilayah Food Estate, karena menilai kendala yang dimiliki budaya pertanian di Kalimantan ini.

Menurutnya, geografis pertanian di Kalimantan tak sama dengan wilayah pulau Jawa maupun Sumatera. Khusus Kalimantan, pertaniannya spesifik, yakni pasang surut atau padi gunung. Sementara daerah lainnya di Indonesia sistem irigasi bisa ditata sedemikian rupa.(adv)

Bagikan Artikel ini
Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *