TANJUNG SELOR – Produksi pertanian di Kaltara selama dua tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Hal itu beriringan dengan rencana besar pemerintah seiring masuknya investor di Bumi Benuanta.
Seperti kesiapan masuknya Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) di Tanah Kuning, Mangkupadi. Serta adanya rencana besar pemerintah Indonesia, yaitu pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.
“Menyambut proyek besar ini, memang kita harus siapkan dari awal. Sehingga target produksi beras di Kaltara harus terus meningkat tiap tahunnya,” ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara, Heri Rudiyono saat dikonfirmasi baru-baru ini.
Sementara, kata dia, untuk pengelolaan food estate sejauh ini telah berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian. Pihaknya berharap, dari koordinasi itu ada tindak lanjut dari Dirjen Prasarana untuk mendorong pengoptimalisasi lahan.
Kemudian, DPKP telah menjalin komunikasi dengan PU Balai Wilayah Sungai untuk perbaikan tanggul. Kemudian melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 1 tahun ini, telah diusulkan untuk perbaikan saluran pembuangan. Dengan menyiapkan beragam jenis pipa agar sawah petani tidak tergenang, dengan mengadakan bentuk saluran pembuangan.
“Kita pasangkan pipanya, sehingga apabila banjir airnya tidak tergenang dalam durasi lama, tapi langsung kering,” jelasnya.
Ada beberapa hal yang dipersiapkan untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. Yang utama dengan menyiapkan bibit yang unggul. Karena benih uang unggul bakal menghasilkan produksi yang lebih maksimal.
“Kita mesti memastikan benih itu bagus, kemudian didukung dengan ketersediaan lahan, selanjutnya ada dukungan sarana dan prasarana berupa irigasi, ditambah dukungan terhadap alat mesin pertanian. Caranya dengan menggandeng Bank Indonesia (BI) untuk membangun unit produksi, baik itu untuk tanaman pangan maupun holtikultura. Kita menaruh target pada tahun 2023 ini,” tutupnya.(adv)