TARAKAN – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Hamsyah menegaskan bahwa pihaknya siap menerapkan inovasi SIstem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) pada identitas masyarakat, hal menyikap rencana Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri. Salah satunya ialah menerapkan KTP digital lewat digital ID. Namun, pihaknya masih menunggu perkembangan pusat.
“Di tahun 2022 ini, Tarakan salah satu kota diusulkan menjadi pilot project dari pusat untuk penerapan digital ID. Dalam hal ini Tarakan sudah sangat siap. Kami tinggal menunggu, apa saja kelebihannya. Perbandingan sekarang KTP dan KIA masih berupa kartu. Belum digital. Tapi yang lain sudah bisa digital menggunakan QR code,” ujarnya, (09/03/2022).
Lanjutnya, jika penerapan Digital Id mulai berjalan, maka pihaknya menargetkan semua warga Tarakan dapat beralih. Hal itu untuk memudahkan pemerintah dalam melakukan pendataan dan pelayanan.
“Tidak ada tahap-tahap, kalau kami siapa saja yang memiliki Smartphone dia sudah bisa mengajukan menggunakan Digital ID. Tentu tergetnya semua masyarakat Tarakan. Tapi saya pikir saat ini semua warga Tarakan sudah modern lah, jarang sekali yang tidak pakai Smartphone,”ungkapnya.
“Apa tidak capek membawa lembaran-lembaran tiap mengurus administrasi. Dengan Digital ID semua data sudah include. Ini sesuai dengan visi kota Tarakan sebagai Smart City,”sambungnya.
Kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir akan pengambilan data saat smartphone hilang. Nantinya, masyarakat yang mengalami kehilangan Smartphone dapat melapor ke Disdukcapil. Dengan begitu Disdukcapil akan memblokirnya di Smartphone yang hilang.
“Kalau misalnya HPnya hilang, kita tinggal melapor ke Disdukcapil dari sini kita bisa blokir dari handphone yang hilang. Supaya data dari handphone yang hilang bisa diamankan,”tuturnya.
“Kita belum memastikan bagaimana tehknis pergantiannya. Karena ini masih berproses. Kalau masih ada masyarakat yang belum menggunakan handphone maka sementara bisa menggunakan manual dulu. Tapi saya yakin masyarakat Tarakan sudah cukup punya handphone dan paham dengan persoalan Digitalisasi,”pungkasnya.