TARAKAN – Sebanyak 20 Koli kosmetik ilegal berhasil diamankan satuan Petroli (Satuan Patroli) Lantamal XII Tarakan melalui di perairan Kaltara pada 23 Februari 2022 lalu.
Dalam sebuah rilis, Danlantamal XIII Tarakan, Laksamana Pertama (Laksma) TNI Fauzi menyerahkan langsung hasil tangkapan personelnya ke Kantor Balai POM Tarakan untuk diperiksa. Dijelaskannya penyerahan barang bukti tersebut nanti akan ditindaklanjuti oleh Kantor Balai POM yang ada di Kota Tarakan untuk proses penyidikannya.
“Konologis penangkapan berawal dari saat tim Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Mamburungan bersama tim sedang melakukan patroli dan berhasil menghentikan satu kapal dan saat itu petugas mencoba memeriksa keseluruhan muatan yang diangkut. Setelah diperiksa, petugas menemukan sekitar 20 koli kosmetik ilegal ini,” ujarnya, (07/03/2022).
Lanjutnya, pasca pengungkapan kasus ini Satrol Lantamal XIII akan terus bekerja sama dengan BPOM dan instansi lain untuk menertibkan dan meningkatkan keamanan di wilayah perairan Lantamal XIII Tarakan.
Menurutnya, penyelundupan ini memberikan dampak yang kurang baik. Baik dari sisi ekonomi apalagi dari sisi kesehatan. Alat dan barang ini tidak terukur secara kesehatan, lantaran tidak diketahui secara jelas kandungannya.
“Hasil penyelidikan yang awal dilakukan BPOM, ditemukan kadarnya masih berbahaya bagi pengguna. Apalagi masuknya ke wilayah kita. Lantamal XIII akan selalu berusaha bertindak dan bekerja sama di instansi Tarakan memberikan rasa aman agar wilayah Tarakan tingkat kriminal lewat lautnya bisa diminimalisir,” ujarnya.
“Apapun itu tindakan kriminalnya lewat laut kita tidak akan ragu. Apalagi barang ini diproduksi di luar dan masuk ke kita, dampaknya ke kita. Prosesnya juga menggunakan salah satu ekspedisi pengiriman, kita akan kembangkan supaya bisa diketahui seperti apa latar belakang bisa terkirimnya barang ini,” tegasnya.
Lebih lanjut, hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki pemilik kosmetik tersebut dan mengapa tidak mengurus legalitasnya
“Baik motifnya, siapa yang mengirim, tujuannya. Kalau dugaan sementara sudah sering dilakukan pengiriman,” urainya.