TARAKAN – Forum Komunikasi Warga Tidung (FKWT) siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan. FKWT berharap bisa memberikan dukungan kepada program-program pemerintah yang dilaksanakan.
Dukung tersebut, disampaikan Dewan Penasehat FKWT Kota Tarakan Eddy Suriansyah. Menurutnya, FKWT satu-satunya organisasi yang berorientasi kepada bersinergi, berkolaborasi dengan program kerja pemerintah.
“Maka FKWT ini nanti diharapkan bisa memberikan dukungan kepada program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah. Kita meyakini bahwa kita bagian dari Pemerintah Kota makanya itu harus mampu bersama-sama mendukung program pemerintah, tetapi kita juga harus tahu sampai seberapa besar kontribusi yang bisa kita berikan,” kata Eddy Suriansyah saat diwawancarai rubrik.news, Senin (31/10/22).
Program akan dijalankan dalam waktu dekat, melakukan pendataan jumlah penduduk warga Tidung di Kota Tarakan. Supaya warga Tidung bisa memainkan peran dalam transformasi tugas dan fungsi yang nanti diambil pemerintah.
“Ini memang tugas yang cukup berat, karena selama ini pendataan lalu pemetaan bagaimana mereka bisa bermanfaat terutama terhadap organisasi nya tentunya FKWT,” ujar Eddy.
Menurutnya, aset budaya Tidung yang sudah diakomodir pemerintah seperti Irau Tengkayu, tidak hanya diangkat dari sisi sosial dan budaya, melainkan juga harus memiliki nilai ekonomis. Hal ini perlu dilakukan karena akan berdampak pada pelaku seni.
“Kalau sudah ada dampaknya ke pelaku seni, kemudian seni budaya otomatis ini punya nilai ekonomis. Dan nilai ekonomis ini mudah-mudahan akan berkontribusi untuk meningkatkan PAD,” jelas Eddy.
Saat ini, di Kota Tarakan sudah ada sanggar Paguntaka yang konsisten melestarikan budaya Tidung. Ini perlu di eksplorasi dan dikuatkan, supaya mampu mereposisi dan memfungsikan lebih optimal.
“Yang sudah berjalan ini kan, makanya melalui FKWT mungkin dijadikan program tahunan yang memang harus kita munculkan dengan atau tanpa pemerintah. Jadi berdaya guna, ini harus kita angkat harapannya sekali dayung dua pulau terlampaui,” pungkas Eddy.
Hal itu makin menguatkan penggalian tentang seni budaya Tidung. Dengan dikelola secara profesionalisme, seni budaya diharapkan bukan hanya tampil di level Kota tetapi juga nasional bahkan internasional.
“Dengan sendirikan nilai ekonomisnya juga dapat, terlalu jauh kalau saya bilang jadi lapangan usaha tapi faktanya itu boleh, itu bisa,” terang Eddy.
Dalam penyusunan program kerja FKWT, baselinenya sudah ditentukan yaitu beriringan dengan program pemerintah Kota, Provinsi maupun Pusat. Begitu juga dengan dunia usaha melalui program CSR.
“Pemerintah mau kerja apa kita back-up. Dan kita juga punya ide, gagasan, saran masukan ke pemerintah terkait tentang itu, jadi kita dak muluk-muluk dibidang pendidikan, sosial, budaya, ekonomi itu yang akan kita lakukan. Mungkin sambil berjalan akan muncul lagi yang mana, karena kita secara rutin nanti mengadakan rapat koordinasi,” tutup Eddy.(Mt)