TANJUNG SELOR – Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kalimantan Utara (Kaltara), Yosua Batara Payangan menyampaikan, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kaltara pada 2023 mencapai 57,71, meningkat 3,99 poin dari 2022 sebesar 53,72. Hal ini tentu sangat menggembirakan karena terkait kualitas kehidupan penduduk Kaltara.
“Yah ini berdasarkan pencatatan Badan Pusat Statistik atau (BPS), dan ini adalah hal yang positif dan menggembirakan,” katanya, Sabtu (16/12/2023).
Yosua menyebutkan, IPLM merupakan indeks yang mengukur tingkat pembangunan literasi masyarakat di suatu wilayah. Indeks ini terdiri dari tiga dimensi, yaitu dimensi akses, mengukur ketersediaan dan aksesibilitas terhadap sumber daya literasi.
Kedua, dimensi pemanfaatan, mengukur pemanfaatan sumber daya literasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. “Ketiga, dimensi dampak yang mengukur dampak literasi terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelasnya.
Tak hanya itu, Yosua menyebutkan, peningkatan IPLM Kaltara pada 2023 didorong oleh sejumlah faktor. Pertama, meningkatnya jumlah dan kualitas perpustakaan.
Pada 2023, terdapat 106 perpustakaan umum yang tersebar di 17 kabupaten kota di Kaltara. Perpustakaan tersebut dilengkapi dengan berbagai koleksi bahan pustaka, seperti buku, majalah, koran, dan media digital.
Faktor kedua, meningkatnya minat baca masyarakat, dampak positif berbagai program dan kegiatan, seperti Gerakan Literasi Nasional (GLN) dan Pekan Literasi Kaltara.
Faktor ketiga, meningkatnya aksesibilitas terhadap sumber daya literasi, seperti penyediaan akses internet gratis di perpustakaan dan sekolah.
Disebutkan, meski IPLM di Kaltara sudah meningkat, namun masih terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, salah satunya minat baca masyarakat yang masih rendah.
Hal itu berdasarkan survei GLN 2022, rata-rata masyarakat Kaltara hanya membaca 2,8 buku dalam satu tahun.
Selain itu, ketersediaan sumber daya literasi masih terbatas. Di beberapa wilayah di Kaltara yang belum memiliki akses terhadap perpustakaan.
“Kualitas sumber daya manusia khususnya tenaga di perpustakaan juga masih perlu kita ditingkatkan kompetensinya menjadi lebih memadai,” ungkapnya.(adv)