TARAKAN – Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Tarakan 2023 mendatang akan mengalami peningkatan sebesar 15 persen atau sebesar Rp 1,16 Trilliun rupiah. Diketahui, sebelumnya APBD Kota Tarakan tahun 2022 hanya sebesar Rp1,03 trilun rupiah. Kenaikan ini tidak terlepas dari meningkatnya, Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Saat diwawancara, Wali Kota Kota Tarakan, Khairul menerangkan, bahwa kenaikan APBD Tarakan tahun 2023 berasal dari adanya kenaikan target PAD. Termasuk dana transfer, dana bagi hasil dan beberapa insentif yang diterima Tarakan. Adapun anggaran tersebut akan diprioritaskan pada 16 program pokok guna mengantisipasi adanya resesi ekonomi.
“Kenaikan disebabkan berbagai faktor, diantaranya insentif untuk penanggulangan inflasi, karena inflasi Tarakan terjaga di bawah rata-rata nasional. Sehingga dapat apresiasi dari pemerintah pusat berupa dana. Yang kedua, memang ada upaya-upaya intensifikasi dan efisiensi PAD ,”ujarnya.
Menurut Khairul, capaian angka 90 persen sudah cukup baik. Sedangkan SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran) 2022 berada di kisaran Rp76 miliar atau 7 persen dari nilai APBD. pada tahun 2022 masih terjadi refocusing APBD sekitar 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU), dan telah diserahkan kepada nelayan sebagai BLT kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu, serta untuk menekan inflasi.
“SILPA ini karena efisiensi, yang kedua dana BLUD. Jadi, pendapatan tahun lalu cukup banyak tetapi tidak bisa dipakai oleh kita. Karena BLUD rumah sakit kita harus kembali ke RSUKT sehingga SILPA-nya dimanfaatkan lagi untuk peningkatan pelayanan di 2023,”tandasnya.