TARAKAN – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor potensial dalam membangkitkan ekonomi suatu daerah. Oleh sebab itu dalam mendukung perkembangan UMKM diperlukan sinergi kebijakan berbagai lembaga melalui langkah penguatan untuk mengatasi dampak Covid-19 mampu mendorong perbaikan ekonomi secara bertahap pada 2021 dengan stabilitas yang terjaga.
Saat dikonfirmasi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltara, Tedy Arief Budiman mengatakan, sinergi kebijakan antar otoritas dan dukungan berbagai upaya percepatan transformasi struktural. Termasuk akselerasi ekonomi dan keuangan digital serta penguatan UMKM.
“Peran strategis UMKM dalam mendorong penguatan ketahanan ekonomi nasional dan penyerapan tenaga kerja, harus dilakukan penguatan pengembangan UMKM sebagai basis kekuatan ketahanan ekonomi nasional,” ujarnya, (28/02/2022).
Ia menjelaskan, dalam pengembagan UMKM, semua pihak harus terjun terlibat. Tidak hanya pemerintah, melainkan juga dari lembaga dan kementerian termasuk BI.
Pihaknya juga mendorong UMKM naik kelas melalui peningkatan digitalisasi UMKM. Hal ini sebagai upaya dalam menjaga keberlangsungan usaha UMKM di wilayah Kaltara.
BI Kaltara saat ini sudah memiliki sekitar 25 UMKM binaan dari berbagai produk usaha. Ia mendorong UMKM binaannya ini bisa memenuhi selera pasar.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tarakan, Hamid Amren menuturkan pemulihan ekonomi nasional sesuai instruksi Presiden harus melibatkan semua pihak. UMKM yang relatif bisa bertahan di masa pandemi, berkontribusi sangat besar.
“Produk UMKM yang dihasilkan harus menjadi perhatian untuk dibiasakan konsumsi produk lokal, jangan kalah dengan produk yang lain,” tuturnya.
Pemda, melalui Perumda Aneka Usaha sudah memfasilitasi ekspor barang ke Filipina. Produk UMKM ini nantinya diupayakan untuk bisa masuk dalam satu kontainer.
Dari satu kapal dengan enam kontainer yang berangkat, diharapkan bisa ditambah satu kontainer yang berisi produk UMKM. Saat memasuki pasar ekspor, maka harus memenuhi standar dari konsumen.
“Produk yang bagus, yang diperlukan konsumen. Produsen harus melakukan riset pasar. Pertumbuhan ekonomi di kwartal keempat 6,49, nah kontribusi ini didorong UMKM. Kuncinya harus bisa beradaptasi dengan semua perubahan, berarti menyesuaikan keinginan konsumen. Produk Kaltara juga sudah memasuki pasar digital,” ungkapnya.