TARAKAN – Terjadinya kebocoran pada atas masjid Baitul Izzah Kota Tarakan sejak lama, membuat Pemerintah (Pemkot) Tarakan berencana melakukan renovasi pada Masjid terbesar di Kaltara tersebut. Selama ini, Pemkot bukannya tanpa upaya, setiap tahunnya sudah dilakukan penangganan oleh pemerintah. Kendati begitu kebocoran tetap terjadi.
Saat dikonfirmasi, Walikota Tarakan dr Khairul M.Kes menerangkan, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan setiap tahunnya mengelontorkan anggaran perawatan rutin kepada masjid baitul Izzah. Akan tetapi, ia mengakui keterbatasan anggaran perawatan membuat penangganan belum maksimal.
“Sebenarnya itu kami secara rutin sudah melakukan penangganan Masjid Baitul Izzah, sepertinya itu sudah berapa kali dilakukan tapi masih juga (ada kebocoran). Sepertinya harus ada rehab besar-besaran dan itu kan perlu direncanakan dulu sepertinya karena pasti memerlukan anggaran tidak kecil,”terangnya, (24/03/2022).
Ia menjelaskan, kondisi itu memerlukan penangganan khusus salah satunya yakni dilakukan renovasi. Walau tetapi, ia belum dapat merencanakan hal tersebut mengingat perkiraan anggaran yang diperlukan cukup besar. Sehingga menurutnya pihaknya memerlukan waktu dalam melakukan analisis.
“Memang ini memerlukan opname secara menyeluruh kalau dengan pengganan yang dilakukan selama ini itu tidak berdampak besar. Akhirnya kebocoran masih terjadi. Tapi itu butuh perencanaan yang lebih baik lagi, dan harus disiapkan matang,”tuturnya.
Meski demikian, menurutnya kegiatan pemeliharaan rutin yang dilakukan telah membuat kondisi masjid jauh lebih baik dari sebelumnya. Walau begitu, tidak menutup kemungkinan renovasi dapat dilakukan jika kondisi tersebut semakin parah.
“Memang setiap tahun kan ada anggaran pemeliharaannya, tapi jumlahnya cukup terbatas. Tapi itu sudah jauh berkurang dari yang dulu. Kalau dulu kotoran burung banyak sekali. Kalau sekarang sudah sangat berkurang. Tapi saya kira itu harus dianalisa secara menyeluruh oleh ahlinya,”tandasnya.