TARAKAN – Ribuan massa yang tergabung dari mahasiswa dan masyarakat pada Rabu (2/11/2022) pagi kembali berunjuk rasa mendesak pemerintah agar menstabilkan harga udang windu di Kaltara.
Aksi Gabungan Jilid II tersebut, membawa masa lebih besar dari sebelumnya dengan mengeruduk cold storage. Sehingga kondisi tersebut sempat membuat arus lalu lintas lumpuh.
Dalam aksinya, Koordinator Lapangan Aksi Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kaltara, Anjas membacakan beberapa tuntutan yang disampaikan di antaranya pertama realisasi UU Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Tntutan kedua, yakni mendesak pemerintah dan meminta pertanggungjawaban pemerintah untuk segera mengatasi persoalan komoditas perikanan harga udang. Ketiga menyetujui surat perjanjian antarpemda dengan Aliansi Mahasiswa dan Petambak Kaltara.
“Sangat disayangkan dari pihak Pemprov Kaltara dalam hal ini Gubernur. Sebelum aksi, kami sudah menyurati Gubernur dan DPRD Provinsi Kaltara dan Wali Kota Tarakan serta DPRD Kota Taraka dan pihak cold storage.Namun hari ini yang hadir hanya dari Wali Kota dan DPRD Tarakan,”terang Anjas.
Lanjutnya, pihaknya akan terus mengawal terkait surat perjanjian atau kesepakatan yang sudah ditandatangani. Bergantung perkembangan yang ada dan di dalam surat perjanjian sudah ada solusi jangka pendek ditawarkan Wali Kota Tarakan, dr.Khairul, M.Kes
Sementara itu, Walikota Tarakan, dr Khairul, M Kes berjanji akan membentuk Tim Satgas, yang bertugas melakukan pengawasan terkait harga udang yang sudah direkomendasikan sebagai solusi jangka pendek sementara.
“Karena ini persoalan perut, tentu kami juga harus peduli dan prihatin. Dan tentu dengan bicara baik-baik mudahan nanti ada solusi untuk harga udang ini,”katanya.
Nanti akan duduk bersama kembali mengundang cold storage, termasuk juga dengan Pemprov Kaltara, dan Perumda Tarakan Agrobisnis Mandiri untuk membahas harga udang agar tidak bergejolak lagi.
“Walaupun situasi dunia saat ini memang kan lagi kurang bagus. Ini yang mau kita duduk bersama,” ujarnya.
Kedua, pengawasan pemerintah lanjutnya harus berjalan. Ia sudah memerintahkan kepada DKUKMP Tarakan dan DPMPTSP untuk membuka informasi harga yang bisa diakses didapatkan dari seluruh dunia termasuk juga dari Indonesia.
“Sehingga nanti para perwakilan bisa lihat langsung bagaiman situasi harga dunia update saat ini. Mudahan dengan demikian mereka bisa menjelaskan ke kelompoknya masing-masing. Solusi sudah diberikan tadi mudahan sudah bisa diterima,”tandasnya.