Jarang Terlihat, Akademisi Pertanyakan “Kinerja” Ketua DPRD Tarakan

Redaksi
2 Minimal Baca

TARAKAN – Belum lama ini mahasiswa sempat melakukan aksi dalam merefleksi 2,5 tahun kinerja DPRD Kota Tarakan. Namun, ada yang menarik dari aksi yang dilakukan 2 jilid tersebut yakni tidak adanya kehadiran sosok Al Rhazali selaku Ketua DPRD Kota Tarakan.

Meski Wakil Ketua DPRD Yulius Dinandus telah mengklarifikasi ketidakhadiran fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, namun hal tersebut memancing ingatan masyarakat terhadap minimnya kehadiran ketua DPRD Tarakan dalam setiap agenda penting.

Melihat kondisi itu, salah satu akademisi kawakan Kaltara Dr. Ismid Mado, ST, MT angkat suara. Ismit aksi yang dilakukan sejumlah mahasiswa pekan lalu dikarenakan kehadiran ketua DPRD belum dirasakan masyarakat. Menurutnya, Ketua DPRD saat ini tidak menunjukan sikap layaknya sebagai seorang pemimpin lantaran dinilai kurang memprioritaskan kepentingan masyarakat.

“Ketua DPRD Tarakan saat ini tidak menunjukkan kolektif kolegial sebagai ketua yang merujuk pada sistem kepemimpinan yang melibatkan para pihak yang berkepentingan dalam mengeluarkan keputusan atau kebijakan melalui mekanisme yang ditempuh, bahkan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan mengedepankan semangat keberasamaan,”ujarnya, (02/03).

Kata dia, Wakil Rakyat tidak hanya bukan hanya dituntut pada kinerja saja. Melainkan, diperlukan moral dan atitute sebagai publik figur. Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa jika ketua DPRD saat ini kurang dalam komunikasi kepada masyarakat sehingga menurutnya, masyarakat tidak pernah terwakili.

“Misalnya dicontohkan ketika demo yang dilakukan kemarin atau yang pernah dilakukan sebelumnya dan ketuanya tidak pernah hadir untuk bertemu massa. Kalau di Jepang ketuanya mendapatkan hal seperti itu mundur sudah ketuanya. Itu bukan lagi masalah administrasi, hukum tetapi masalah etika, moral dan adat,”tuturnya.

Menurutnya, jika kemudian hari masyarakat menginginkan adanya pergantian Ketua DPRD, maka hal itu sah-sah saja. Mengingat, selama ini masyarakat tidak merasakan secara nyata kehadiran Ketua DPRD Tarakan.

“Kalau dikatakan ketua DPRD tidak ingin dipublis segala aktivitasnya, kan sekarang jamannya teknologi masa tidak dimuat dalam media sosial. Katakanlah 10 kegiatan masa sama sekali tidak ada yang diekspos,”tandasnya.

Bagikan Artikel ini
Tinggalkan komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *