TANJUNG SELOR – Pertumbuhan realisasi investasi di Kalimantan Utara (Kaltara) dalam empat tahun terakhir diklaim terbilang sangat-sangat agresif.
Penata Kelola Penanaman Modal Ahli Muda pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara, Rahman mengatakan, Provinsi Kaltara pada tahun 2020 mencatat realisasi investasi sebesar Rp 3,2 triliun, meningkat di tahun 2021 jadi Rp 5,7 triliun di tahun 2022 mencapai Rp 13,7 triliun dan di triwulan III 2023 sudah di angka Rp 14,5 triliun.
“Kaltara memiliki target investasi sebesar Rp 7 triliun pada tahun 2023 menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Periode 2021-2026. Artinya capaian investasi saat ini sudah melampaui 200 persen target tersebut. BKPM yang beri target Rp 29 triliun, jadi kita baru sekitar 47 persen lah,” jelasnya, Kamis (2/11/2023).
Realisasi investasi di Kaltara masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Namun Rahman meyakini Penanaman Modal Asing (PMA) turut menggeliat dalam waktu dekat.
“PMA ke depan bisa lebih tinggi karena akan banyak yang masuk dari luar,” ujarnya.
Tenaga kerja yang berhasil terserap di tahun ini sekitar 1.700 orang. Mereka tersebar di sekitar 900 proyek investasi pada kabupaten dan kota.
Kaltara disebut sedang menghadapi fase peningkatan investasi yang luar biasa. Fenomena ini tidak terlepas dari adanya kawasan industri terbesar seluas 30 ribu hektar di Kabupaten Bulungan.
“Kawasan ini lebih luas dibandingkan yang ada di China, ke depan tentu akan terpacu pertumbuhan ekonomi Kaltara,” ungkapnya.
Salah satu perusahaan di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning ditarget sudah beroperasi pada semester I 2025. Perusahaan tersebut nantinya akan melakukan ekspor alumunium batangan.
Sementara itu, PT. Phoenix Resources International (PRI) di Tarakan akan beroperasi pada Bulan Oktober 2024. Perusahaan di sektor industri kertas ini menanamkan investasi senilai Rp 17 triliun.
“Semester I ini sudah sekitar Rp 9,4 triliun, mereka akan ekspor bubur kertas, produk setengah jadi untuk diolah tisu, kertas dan sebagainya,” ungkapnya.(adv)