TARAKAN – Anggota DPRD Kota Tarakan dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Tarakan Timur Rusli Jabba menggelar reses di Kelurahan Lingkas Ujung, Minggu (6/11/22). Dalam reses ini, warga curhat mengeluhkan mahalnya tarif pas masuk Pelabuhan Malundung.
Reses yang dilaksanakan di Gedung Tarakan Marennu (GTM) Lingkas Ujung ini, Anggota DPRD Kota Tarakan dari Partai Hanura Rusli Jabba mengundang 18 Ketua RT dan 4 Ketua RW serta perwakilan warga di 10 RT se-Kecamatan Tarakan Timur. Hadir juga dalam reses Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kota Tarakan Ardiansyah dan Sekretaris Camat Tarakan Timur.
Ada beberapa curhatan warga yang disampaikan kepada Rusli Jabba. Salah satunya terkait tarif pas masuk Pelabuhan Malundung karena dinilai warga terlalu mahal.
“Jadi tadi masyarakat Lingkas Ujung mempertanyakan terkait mahalnya mobil masuk di pintu Pelabuhan besar (Malundung) di Tarakan yaitu Rp 15 ribu dan motor Rp 10 ribu. Warga berharap tarif itu diturunkan karena terlalu mahal,” kata Rusli Jabba.

Aspirasi warga tersebut, akan disampaikan ke lembaga DPRD untuk ditindaklanjuti ke pihak terkait. Sebelumnya keluhan ini sudah pernah dibahas dan sudah ditindaklanjuti DPRD, bahkan DPRD masih menunggu jawaban dari pihak PT. Pelindo IV Cabang Kota Tarakan permintaan supaya tarif diturunkan.
“Memang kalau kita bandingkan dengan masuk di Pelabuhan Tanjung Periuk Jakarta lebih mahal, karena disana hanya Rp 10 ribu saja. Itu sudah saya buktikan beberapa waktu lalu saat dinas ke Jakarta saya coba masuk hanya membayar Rp 10 ribu saja untuk mobil dan orangnya juga tidak dihitung dan itu ada bukti pembayarannya,” jelas Rusli Jabba.
Sebagai perwakilan warga di DPRD, Rusli Jabba berharap keluhan warga tersebut bisa didengar PT. Pelindo IV. Sebab sebagian warga Lingkas Ujung bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Malundung. Bahkan setiap hari bisa berulang kali keluar masuk.

“Kita berharap bisa diturnkan lah, soalnya warga yang menggunakan fasilitas Pelabuhan Malundung ini menengah kebawah. Apalagi masuk di Bandara Juwata Tarakan saja cuma Rp 5 ribu,” pesan pria juga tercatat sebagai Ketua Fraksi Hanura DPRD Kota Tarakan.
Sementara itu, keluhan lain warga dalam reses ini, soal perbaikan jalan lingkungan, drainase dan Penerangan Jalan Umum (PJU) ada beberapa RT belum terakomodir. Tidak hanya itu, para nelayan juga mengeluhkan kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi untuk melaut.
“Aspirasi warga ini nantinya akan saya usulkan jadi pokok-pokok pikiran DPRD. Selanjutnya diajukan kepada pemerintah untuk dibahas dan berharap bisa direlisasikan,” tutup Rusli Jabba.(Mt)